Out Of The Box ? Mengapa Tidak ?

            Pada saatnya kita akan mengerti, mengapa kita harus mencari beberapa hal yang sedikit keluar (out of the box) dari bakat dan minat yang kita miliki. Karena hidup ini bukan hanya mengejar satu hal saja, melainkan banyak yang harus kita tahu agar kita dapat menjadi pribadi yang bisa memilah adakah diantara beberapa hal itu dapat mendukung kegiatan kita yang satu dan yang lain. 
           Di sini mari kita lihat korelasi antara hal yang sebenarnya tidak keluar jauh dari minat kita, melainkan bagaimana kita mengaitkannya satu sama lain. Dari pengalamanku sendiri, kurang lebih satu bulan aku sudah bekerja di salah satu induk perusahaan online shop di Semarang. Kebetulan Aku masuk pada bagian content marketing. Jujur, tidak terlintas sama sekali dibenakku saat itu untuk bekerja pada bidang ini, karena pada saat itu, aku masih mempertahankan apa yang sebenarnya menjadi minatku selama ini, yaitu bidang sosial pendidikan. Ya.. mungkin karena aku lulusan sarjana Pendidikan, bagaimanapun masih saja kepikiran untuk kembali kesana. 

         Namun, Di tempat aku bekerja ini, aku sudah mulai memahami dimana keterkaitan apa yang sudah aku pelajari selama menjadi mahasiswa hingga sekarang ini dan ternyata benar, salah satu mata kuliah yang aku pelajari saat itu malah sangat berkaitan dengan bidang kerjaku sekarang. Ya... mata kuliah itu bernama "Tecnopreneurship". Dari mata kuliah itu aku belajar mengenai bagaimana kita mengembangkan bisnis dengan sistem online, dan berbagai strategi agar kita mengetahui sistem dibalik perusahaan online shop itu. Dulu, aku dan ke empat kawan sekelasku Arwani, Kiswah, Ferlina dan Intan membuat contoh bisnis wedding organization yang kami beri nama start-up nya SIP-WO. Banyak yang harus kita kerjakan, sehingga proyek bisnis online itu sistemnya memang harus memiliki tim agar kita selalu terhubung satu sama lain. 
       Nyatanya memang benar, sekarang ini aku mulai merasakan setelah bekerja di sini. Dari struktur organisasi yang sudah ada di sini dan berbagtai jobdesc yang ada, memang benar bisnis semacam ini harus beranggotakan  orang banyak. Timku di content marketing saja berjumlah 5 orang, dengan jobdesc yang  berlainan. Aku sendiri tugasnya adalah membuat tulisan, artikel ataupun skrip yang digunakan untuk melayani konsumen melalui fanspage dan media sosial bisnis yang ada di perusahaan online shop ini. 
        Alhamdulillah sedang aku nikmati dan aku syukuri pekerjaanku ini, bagaimana tidak? bahkan Aku masih bisa berkegiatan dengan komunitas sosialku yang berfokus pada pendidikan. Kelak, aku masih mempunyai mimpi untuk dapat mendalami ilmuku lagi dan melanjutkan S2. Rasanya bahagia sekali aku bisa seperti ini sekarang ini, setidaknya ilmu yang aku dapat insyaallah dobel, aplikasi mata kuliah dan organisasi aku dayung dalam sekali naik perahu. Semoga selanjutnya Allah akan membukakan pintu lain yang selalu dapat membawaku ke arah yang lebih baik lagi. amiin. 
       Sodaraku, mari teruslah positif thinking dengan apa yang kita jalani sekarang, teruslah bersyukur dan bersemangat, jangan lupa selalu memiliki mimpi agar jiwa kita menjadi lebih hidup dan bermisi. 



by yang menuju baik 
rhw


Skripsi VS UN

Skripsi bagi sebagian mahasiswa tingkat akhir merupakan tantangan terbesar sepanjang perjalanan kuliah. Perbedannya adalah ketika masih berada dijenjang sekolah menengah yaitu pada Ujian Nasional (UN) yang menjadi tonggak kelulusan, sedangkan saat berada di perguruan tinggi skripsi merupakan salah satu tugas akhir untuk mendapatkan menjadi tolok ukur kelulusan seseorang untuk menyandang gelar sarjana. Skripsi sebenarnya tidak berbeda jauh dengan tugas-tugas lain saat perkuliahan, hanya saja skripsi lebih membutuhkan kematangan dalam penguasaan materi dan analisis hasil penelitian.
Tahap demi tahap yang dilakukan oleh mahasiswa ketika mulai mengerjakan skripsi adalah melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing. Dimulai dari proposal skripsi, hingga memasuki bab dalam isi skripsi, kemudian instrumen penelitian dan terakhir masuk pada bimbingan akhir tentang hasil penelitian berupa olah data dan analisis penelitian.
Sebenarnya, beberapa orang mengatakan bahwa skripsi itu mudah dan cepat selesai asalkan selalu dikerjakan pasca bimbingan rutin dengan dosen (baca: resvisi). Tidak mungkin tidak, seorang mahasiswa pasti pernah mengalami yang namanya revisi saat melakukan bimbingan revisi. Kadang bisa berkali-kali hingga mencapai “accomplish” atau lebih terkenal dengan kata “acc”. Ketika bimbingan sudah menadapatkan/ mendengar kata-kata “acc” dari dosen, maka dengan lega mahasiswa merasa senang karena perjuangannya telah diakui. Tetapi, sering kali mahasiswa setelah bimbingan dan mendpatkan kata “revisi” beberapa kali, inilah yang seringkali membuat mahasiswa malas untuk melakukan bimbingan kembali.

Terlalu lama tidak bimbingan terhadap dosen inilah yang menyebabkan skripsi seorang mahasiswa tidak kunjung selesai karena terlampau lama yaitu sering membiasakan revisian yang tidak kunjung dikerjakan. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa hendaknya setelah melakukan rutinitas bimbingan, juga harus diimbangi dengan melakukan revisi terhadap skripsinya. Kemudian kunci saat mengerjakan skripsi adalah jangan mudah mengeluh dan putus asa, karena skripsi bukan saja menguji seberapa benar penelitian yang dilakukan tetapi di sinilah mental mulai teruji. Menunggu dosen, meminta tanda tangan, dan lain sebagainya merupakan beberapa kerikil yang akan mengantarkan seseorang pada gerbang kelulusan saat di perguruan tinggi, so....sabar ya para pejuang skripsi ! jangan mudah menyerah !. J

Aku hanya Berargumen dengan Imajiku

     
       
        Pada saatnya seseorang akan mengerti bagaimana memaknai kehidupan diantara eluan banyak hal. Cerita untuk bermasyarakat menjadi pedoman dalam hidup yang akan menjadikan diri kita menjadi lebih bermakna. Mencari relasi dan penghidupan yang lebih berarti adalah hak setiap orang agar hidupnuya menjadi lebih berpengalaman. Kesempatan demi kesempatan akan datang menjemput mimpi yang pernah hadir disetiap renungan seseorang. Di sinilah letak mimpi yang seharusnya akan berkolaborasi dengan kenyataan yang akan dihadapi pada tilas hidup selanjutnya. Memanfaatkan kesempatan yang hadir kali ini umpama seseorang yang haus dan menemukan mata air, lalu Ia berlari menjemput air itu, dan Ia jadikan bekal untuk perjalanan selanjutnya. Kesempatan tidak pernah salah karena disetiap detiknya merupakan sesuatu yang tidak akan pernah bisa terulang kedua kalinya.                Hanya saja terkadang kesempatan berdatangan begitu banyak, dan enggan kita memilih dimana kita harus berpijak, lalu hati seolah memutar-mutar logika bagaimana cara yang tepat untuk memilih kesempatan tersebut. Hati berharap agar tak menyesal, tetapi logika berharap agar hati mampu bersatu untuk membuat suatu pergerakan. Pergerakan yang seharusnya selalu memberikan manfaat yang selaras dengan tujuan akhir, bukan bergerak dengan hati yang selalu mengikuti, tapi ternyata mengahalang ditengah perjalanan. 
      Orang akan memilih keluarga yang tangguh dimana Ia merasa nyaman, dibandingkan berkerumun dengan orang-orang yang sebenarnya tidak sepaham dengan apa yang mereka maksudkan. Kadang seperti itu adalah wajar, Namun tak selamanya, karena hidup ini tak lepas dengan yang namanya erat berpegangan tangan. Kita memikirkan banyak hal yang berkaitan dengan orang banyak, namun pada akhirnya percuma saja jika langkah kaki hanya berjalan sendirian, walau Ia bertujuan tapi dia egois terhadap lingkungan sekitar. 
        Ini cerita gelisahku padamu yang peduli dan teramat peduli padaku, namun kau tak mengerti arti kehilangan, karena kau berharap menjadikanku agar lebih kuat dan berkembang, untuk tidak hanya berpangku tangan dan segera bergerak. Kau menganggapku, bukan hanya seperti flat shoes yang tak mempunyai hak dan kesempatan.
 Bersama Bayangan








Praktik Pengalaman Lapangan Part 23

             Alhamdulillah sudah sampai di hari ke-23 PPL, suasana semakin tambah akrab. Pagi tadi sudah dilengkapi dengan sambutan hangat di acara tasyakuran dari salah satu pegawai di tempatku PPL. Aku dan teman-teman diundang dan dijamu dengan berbagai makanan enak. Serasa rejeki yang tak terduga-duga, kita bersebpuluh makan dengan girang. Mulaik dari nasi, lauk, sayur hingga kita tambah bakso dan es, semuanya kami lahap dengan senangnya. Ini mungkin yang sering dikatakan oleh kakak tingkat mengapa PPL, kadang menjadi misi untuk perbaikan gizi. hahhaa
            Sebenarnya tidak hanya seklai ini saja, aku dan teman-teman mendapat jamuan, melainkan setiap hari pasti ada makanan yang terhidang di meja kerja. Bersyukur memang, karena sesuatu yang mungkin jarang dapatkan di PPL, namun kita menikmatinya dengan baik. 
Tetapi memang, hari ini selain mendapat kenikmatan, Aku menjadi sedikit stress, rasanya kalau mikir topik skripsi itu bikin cenat-cenut meski sebenarnya udah punya unek-unek. Setelah konsultasi secara sosmed dengan beberapa dosen, maka renacananya akan Aku jadikan sebagai pertimbangan agar aku tak luput dengan yang namanya skripsi itu. Dalam hal ini mungin, aku akan bergerak secara perlahan untuk bisa membuka celah bagaimana sesuatu yang aku lihat dan alami dapat menjadi topik yang terbaik. amiiin.
SEMANGAT BUAT KITA GENGSku ,,...
#PPLAkpol

Edisi Praktik Pengalaman Lapangan part 22

haloo...
udah lama nggak corat-coret di sini. Bahasanya campur-campur...okelah. Sering kali kita masih nampang dengan wajah alay innocent yang terlihat tanpa dosa.
Alhamdulillah Nggak terasa udah hari ke 22, Aku dan teman-temanku mlaksanakan PPL. Kami ber-PPL di Akademi Kepolisian, wahh...kebayang bangaet waktu itu bakal spaneng ketika masuk ke dalamnya, tetapi ternyata nggak sehoror yang kita bayangkan. Banyak pengalaman yang dapat kita ambil di sana. Walaupun memang terkesan monoton, dan esensi arti PPL masih kalah dengan yang PPL di sekolah, tapi kita tetap enjoy. Kegiatan seperti bermain dengan anak-anak Aku sendiri menghabiskannya di desa binaan dimana organisasiku berjalan. oke back to Akpol, Di tempat ini, kita datang dari jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes. di Akpol kita datang bersepuluh dengan satu dosen pembimbing, dimana beliau adalah sekretaris jurusan TP. Di sini kita ditempatkan di bagian pendidikan Taruna. Kebetulan Aku,dan kedua temanku Imam, dan Homsa ditempatkan di bagian Administrasi Pendidikan. Kami sudah seperti keluarga di kantor ini. banyak hiruk pikuk yang kadang kami satu ruangan bercengkerama untuk memecah suasana. Apalgi pimpinan kami yang termasuk kocak selalu memberikan petuahnya untuk kami bertiga. Ada pula dua ibu crunchy, yang selalu mengerti dengan apa yang kita rasakan, selama PPL di Akpol.
Kalau Aku sendiri lebih senang dengan suasana yang riang dan tidak spaneng memang. Setidaknya ada orang di ruangan nggak kayak di kuburan. hii hii hii.... Suasana kocak dan crunchy membuat semangat nggak akan pernah hilang.
Iseng aja sih nulis ginian, soalnya udah lama juga blog ini nggak ku corat coret. singkatnya mulai sedikit bosan tapi bisa terkondisi dengan baik karena kita selalu menikmati apapun yang kami dapat di sini. Semoga memang tidak hanya sebatas mendalami PPL saja, tetapi setelah ini harapannya juga bisa peneitian atau mencari pengalaman lain di sini. Pokonya ingin selalu jaga semnagat, dan yakin pengalaman yang seperti ini tidak akan sia-sia. so, Pasti ada manfaatnya. 

#CariWangsit



Refleksi

    Seberapa jauh kita telah melangkahkan kaki, ternyata masih banyak langkah yang kita tinggalkan. Ya... berbagai pengalaman yang telah di dapat, ternyata belum cukup jika kita hanya berada di satu titik. Pengalaman yang akan merubah diri kita menjadi menjadi lebih baik, tiba-tiba tidak sengaja kita temukan dengan jalan yang tak terduga. Memang pada dasarnya kita hidup itu, tidak terlepas dari takdir Tuhan. Karena-NYA kita menjadi kuat dalam menghadapi segala macam persoalan hidup di dunia ini. Termasuk, hal yang seharusnya kita anggap itu spele dan bahkan tidak "nyambung" dengan konteks kehidupan kita sekarang, ternyata kali ini justru menjadi langakah awal penggebarak semagat kita untuk bisa berubah dan meninggalkan kebiasaan buruk yang mungkin sering kita lakukan dalam kehidupan kita.
    Sebenarnya setiap orang perlu mencoba hal baru, karena dari hal baru itulah kita akan menemui berbagai rasa. Adakalanya kita merasa gagal, merasa klop dengan diri kita masing-masing, bahkan merasa bosan dan pesimis, ketika hal yang kita lakukan itu tidak sesuai dengan realita. "Kita bertindak sebagai orang yang idealis tanpa memikirkan kenyataan di lapangan". Pemikiran orang memang berbeda, dari berbagi pemikiran itulah, seseorang bisa lebih mengetahui siapa dirinya itu. Jika kita siap hidup berkelompok, maka posisikan diri kita sebagai orang yang profesional. Kita tidak boleh membawa masalah pribadi ke dalam kelompok. Setidakya itu bisa mengurangi masalah yang nantinya akan muncul dalam kehidupan kita. Sekarang, yang perlu kita lakukan adalah bagaimana cara kita untuk menjadikan hal baru sebagai pemantik semangat kita dalam meraih dan menentukan masa depan kita.

Oke selamat bermimpi
selamat berproses menjadi diri yang lebih baik
Jangan pernah menyerah
Serahkan semua kepada Tuhan
 














Bercermin Pada "Jalan"

 Jalanku, jalanmu sebenarnya satu.... 
memang....
Kita lihat semua jalan hidup seseorang itu berbeda-beda. Ada yang jalan lurus dengan ambisi yang sudah tertanam lama, ada pula yang memang masih bimbang diantara bising jalan hidup yang mereka lalui. Bahkan ada juga yang tak memikirkan bagaimana jalan mereka ke depan. Ketika memikirkan jalan hidup maka secara tidak langsung seseorang telah berani mengambil resiko dalam kehidupannya. Sebuah tanggung jawab yang akan diembannya dengan segenap kekurangan dan kelebihan yang Ia miliki. Mungkin hanya sebagian orang yang mampu melihat seberapa besar perkembangan orang tersebut untuk menjadi insan yang bertanggung jawab. Sejatinya berlatih tanggung jawab itu perlu dalam kehidupan sehari-hari. Tidak dipungkiri sejak kita diamanahkan Tuhan untuk menjadi Khalifah di bumi ini, berarti kita harus benar-benar paham dan mengerti, bahwa hidup di dunia yang fana ini semata-mata bukan hanya untuk kesenangan saja. Tetapi juga harus bisa menanggung segala hal yang akan terjadi kelak. Proses manusia erjadi dan segala perjuangannya dikemas dalam satu melodi apik dari Tuhan yaitu kebersamaan. Dalam ranah itu kita menyadari bahwa tanpa adanya kebersamaan tidak ada rasa saling tanggung jawab satu sama lain. Semua hanya mementingkan ego pribadi yang tidak menutup kemungkinan akan menghadirkan sifat sombong. Bagaimana jika sifat sombong itu dipelihara dalam sebuah kebersamaan ? tentu saja tanggung jawab juga akan hilang, seakan-akan mereka yang merasa "lebih baik dan benar" menjadi seorang yang ambisius tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. 
Banyak orang yang iri terhadap kesenangan orang lain, dan banyak pula yang terkadang tak sengaja mengungkit-ungkit kehidupan  orang lain. Bersama bukan berarti harus selalu ikut campur dalam masalah masing-masing individu, tetapi bersama adalah untuk menyatukan satu tujuan yang telah di rancang dalam menjalani hidup sebagai makhluk sosial.